Ini pedang kayu, terlilit kain geram
pada tangan mungil terkepalkan
seumpama sang panglima perang
Wajah tanpa dosanya menukik tajam ke arah cakrawala
Langit memendar merah, seakan muntahan amarah
menampar angin dan sulutkan bara pada si kecil
Lidah api jilati seluruh raganya
Pasukan yang kemarin terdengar tawa di dekat saung
dengan setumpuk mainan dan ocehan tak karuan,
kini harus menahan gerusnya pilu
akan kawan-kawan yang tergeletak
karena meriam layangkan tubuh oleh musuh-musuh
Mereka layaknya pasukan gajah Abrahah
Yang terkesiap hancurkan Ka’bah
Namun kisah putus,
Gerombol Ababil mencakar batu panasnya Jahanam
Lengkingkan serbuan perang
hingga tubuh raksasa mereka carut-marut
ditindih panas batu neraka.
Lalu ke manakah pasukan Ababil sekarang?!!
Padahal kami telah siap memunggungi tubuh di antara sayap-sayap
Untuk merejang kalian di jalur Gaza penuh derita air mata
Satu pedang, ribuan aliran darah yang tercuat porak-poranda
Biarkan kami hisap sekutu musuh,
meski pedang tak robek baju mereka
Eraman murka dari wajah manis itu seperti raksasa
yang akan membelah pongah mereka
Agar bisa berdiri acungkan pedang untuk Palestina
No Response to "GAZA TERCENGKERAM SI KECIL"
Posting Komentar